Child Matter
Saturday, January 23, 2010 Edit This 0 Comments »
Humhh...gue masih menghabiskan weekend untuk mengajar dan diajar. 2 hal yang memiliki korelasi di saat gue berproses dengan anak-anak jalanan.
Mengajar --> transfer knowledge dengan cara penyampaian yang simple, mudah dicerna dan anti bahasa gaul *bayangin kalo gue ngajar sambil bilang heyy yo...kalo lo mau belajar baca coba ikutin cara gue yo!jangan sampek lo salah eja..bakal gue kitik2 sampai melet lo!* daya tangkap mereka pun berbeda-beda..ada yang cepet banget saat mereka sedang berproses dalam aktivitas belajarnya, ada yg perlu pengulangan secara intens, ada juga yang udah tau gue bakal mau bilang apa *dahysatt bukan??bukannn!*
Diajar --> gue belajar banyak saat kami para pengajar melihat bahwa orang tua itu jadi role model buat anak2 mereka, apa yang dilakukan orang tua pasti si anak akan mengikutinya, kualitas gizi juga akan mempengaruhi prestasi si anak dan satu lagi..ternyata, tidak semua orang tua peduli dengan si anak. Serius! sampai suatu hari gue menemukan si anak sakit parah dan orang tua mereka menanggapi dengan enteng. Wiwww. Punya anak itu susah lo bapak-ibu. Banyak tanggung jawab yang harus diemban. Nggak sekedar buat anak, melahirkan,dan sibuk cari makan dan buat anak lagi.
Persiapan dari awal memang harus dan wajib diperhatikan. Lagian, nggak hanya si ibu yang punya tanggung jawab memelihara dan mendidik si anak, bapak nya juga dong!Kodrat wanita sebagai perempuan yang mengandung dan melahirkan memang nggak bisa digantikan *sambil membayangkan kalo si bapak hamil sambil ngidam duren!yiak ampiunn dah!* tapi posisi primary care giver HARUS dan WAJIB dilakukan oleh kedua-duanya.
Dari perspektif ideal gue..saat berencana untuk menikah, lalu menjadi keluarga muda yang berencana punya anak *gue belum bisa membayangkan berapa pasang anak yang gue mau..xixixi*, dan si ibu memasuki proses mengandung hingga proses kelahiran, melengkapi gizi serta fasilitas buat si anak...semua nggak mudah dan nggak sesederhana yang terlintas dipikiran.
Belum lagi saat si anak mulai tumbuh dan mulai mengenal lingkungan sekitar. Banyak hal yang harus dipersiapkan dengan baik terutama proses pengenalan mereka kepada Tuhan. So complicated..Jika kondisi keuangan tidak memadai, pasti semua faktor akan berpengaruh dan akhirnya si anak tidak memperoleh kebutuhannya secara maksimal. Gue bisa lihat dari kondisi anak-anak jalanan itu. Ngerii!
Tapi, gue akan tetap menjalani panggilan di dunia anak-anak terutama anak-anak yang kurang beruntung. At least, gue masik punya sedikit waktu untuk memperlengkapi mereka dengan God's Value.Belum terlambat..
by olin
Mengajar --> transfer knowledge dengan cara penyampaian yang simple, mudah dicerna dan anti bahasa gaul *bayangin kalo gue ngajar sambil bilang heyy yo...kalo lo mau belajar baca coba ikutin cara gue yo!jangan sampek lo salah eja..bakal gue kitik2 sampai melet lo!* daya tangkap mereka pun berbeda-beda..ada yang cepet banget saat mereka sedang berproses dalam aktivitas belajarnya, ada yg perlu pengulangan secara intens, ada juga yang udah tau gue bakal mau bilang apa *dahysatt bukan??bukannn!*
Diajar --> gue belajar banyak saat kami para pengajar melihat bahwa orang tua itu jadi role model buat anak2 mereka, apa yang dilakukan orang tua pasti si anak akan mengikutinya, kualitas gizi juga akan mempengaruhi prestasi si anak dan satu lagi..ternyata, tidak semua orang tua peduli dengan si anak. Serius! sampai suatu hari gue menemukan si anak sakit parah dan orang tua mereka menanggapi dengan enteng. Wiwww. Punya anak itu susah lo bapak-ibu. Banyak tanggung jawab yang harus diemban. Nggak sekedar buat anak, melahirkan,dan sibuk cari makan dan buat anak lagi.
Persiapan dari awal memang harus dan wajib diperhatikan. Lagian, nggak hanya si ibu yang punya tanggung jawab memelihara dan mendidik si anak, bapak nya juga dong!Kodrat wanita sebagai perempuan yang mengandung dan melahirkan memang nggak bisa digantikan *sambil membayangkan kalo si bapak hamil sambil ngidam duren!yiak ampiunn dah!* tapi posisi primary care giver HARUS dan WAJIB dilakukan oleh kedua-duanya.
Dari perspektif ideal gue..saat berencana untuk menikah, lalu menjadi keluarga muda yang berencana punya anak *gue belum bisa membayangkan berapa pasang anak yang gue mau..xixixi*, dan si ibu memasuki proses mengandung hingga proses kelahiran, melengkapi gizi serta fasilitas buat si anak...semua nggak mudah dan nggak sesederhana yang terlintas dipikiran.
Belum lagi saat si anak mulai tumbuh dan mulai mengenal lingkungan sekitar. Banyak hal yang harus dipersiapkan dengan baik terutama proses pengenalan mereka kepada Tuhan. So complicated..Jika kondisi keuangan tidak memadai, pasti semua faktor akan berpengaruh dan akhirnya si anak tidak memperoleh kebutuhannya secara maksimal. Gue bisa lihat dari kondisi anak-anak jalanan itu. Ngerii!
Tapi, gue akan tetap menjalani panggilan di dunia anak-anak terutama anak-anak yang kurang beruntung. At least, gue masik punya sedikit waktu untuk memperlengkapi mereka dengan God's Value.Belum terlambat..
by olin