Internet dan Homer Simpson

Sunday, July 26, 2009 Posted In Edit This 0 Comments »


Tahun 1999 saya yang masih duduk di tingkat awal sekolah menengah umum mencoba untuk mengakrabkan diri dengan pria gendut berparas unik dengan perilaku lucu tapi cenderung gegabah dan "selalu tampak bodoh" dalam setiap sketsa ceritanya. Iya. Dia si Homer Simpson. Menikah dengan Marge dan memiliki 3 anak, Bart-Lisa-Maggie membuat Homer belajar menjadi ayah yang setia dan menyenangkan. Tapi tak jarang membuat seluruh anggota keluarga menjadi gemas karena kecuekannya.

Dalam salah satu sketsanya, Hommer berada di depan komputer dan memandang komputer sebagai benda yang mirip dengan televisi, gendut seperti badannya, dan banyak tombol yang berisi huruf dan angka.

.....'To Start Press Any Key'....
Homer : Where's the ANY key?

Tampaknya kebingungan yang serupa nampak serupa dengan apa yang saya alami di kala itu. Secara kebetulan di tahun yang sama, seorang teman hendak sekolah ke luar negeri dan minta alamat email saya. Kontan saya bingung. Kalau alamat rumah saya punya, tapi kalo email masih tidak bisa dibayangkan bentuk apalagi cara membuatnya.Heheh.
Tanpa ragu saya meminta bantuan si teman untuk membuatkan email di salah satu account terkenal.Aji mumpung, pikir saya. Voila!dalam sekejap alamat email saya sudah jadi. Dia pun berangkat ke negeri seberang.
Rasa ingin tahu saya semakin membuncah dan saya tak sabar untuk segera mencoba 'rasa' email baru saya.Bersiaplah saya menuju warnet (warung internet) terdekat yang notabene usaha ini menjadi pijakan baru para entrepreneur dalam berbisnis saat aktivitas dunia maya mulai menunjukkan batang hidungnya waktu itu.
"Apa yang saya harus lakukan?"
"Habis buka account ini, terus gimana?"
"Katanya kalo punya email, bisa chatting juga?"
"Sekarang saya lapar.." *lhohh!!*
Komat kamit seorang diri nampaknya tidak terlalu berhasil buat saya sementara screen yang menunjukkan waktu pemakaian dan angka dalam rupiah terus bergulir. Namun, saya tidak menyerah. Otak saya terus aktif berpikir. Mata saya begerak kiri-kanan mengikuti arah kursor. Jari-jari ini masih lincah untuk terus mencoba lagi dan lagi.
Setelah beberapa saat, saya berubah menjadi pintar. Saya berhasil!Email baru sudah saya jelajahi dan segera saya mengirimkan email pertama saya.
Kesempatan kedua, saya berhasil mengubah tampilan dan sedikit memodifikasi warna layout pada email saya. Pada kesempatan lain, saya tersadar bahwa saya sedang menuju kecanduan terhadap internet.

Email, chatting, browsing, blogging seakan tidak akan pernah lepas dari kehidupan saya saat ini. Pengetahuan, informasi dan pembelajaran kehidupan dunia tersedia disini walaupun sifatnya tidak mutlak. Ini salah satu cara saya membangun sebuah jaringan interkoneksi di dunia maya sekaligus menahbiskan diri saya untuk menjadi bagian dalam komunitas global dengan cara yang lebih efisien. Banyak hal baru yang saya dapatkan dan saya tidak akan berhenti belajar hingga saya merasa pintar.

teruslah belajar, kawan...
Buat blogdetik, jangan berhenti untuk terus melengkapi proses belajar para penikmat internet. Sukses selalu!!

How is education supposed to make me feel smarter? Besides, every time I learn something new, it pushes some old stuff out of my brain. Homer Simpson

by olin

0 komen byoliners: